Analisa Jurnal Tentang HIV dan AIDS

Tugas : Analisa Jurnal Tentang HIV dan AIDS

Perilaku Seksual Berisiko dan Faktor yang Terkait di antara Orang Menikah yang Mendapatkan Terapi Antiretroviral di Rumah Sakit Tersier
di Ondo, Nigeria



A. Latar Belakang Penelitian

Perilaku seksual berisiko (PSB) meningkatkan risiko transmisi / penularan human immunodeficiency virus (HIV).

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pola dan proporsi pasien HIV-positif dengan PSB dan faktor yang terkait di Federal Medical Centre, Owo, Ondo State, Nigeria.

C. Metode Penelitian

Penelitian cross-sectional dari 314 orang yang hidup dengan HIV / AIDS (ODHA) yang aktif berhubungan sex yang mendapatkan pengobatan antiretroviral setidaknya untuk 1 bulan yang dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang diberikan semi‑structured interviewer.


D. Penelitian

Penelitian ini menunjukkan bahwa terapi antiretroviral (ART) membantu mengurangi jumlah manusia baru yang terinfeksi oleh immunodeficiency virus (HIV). Dari tahun 1995 sampai 2012, ART dihindari oleh 6,6 juta orang yang terkait dengan acquired
immune deficiency (AIDS) dari kematian di seluruh dunia, termasuk 5,5 juta kematian di negara-negara dengan penghasilan rendah dan menengah dan meningkatkan kualitas hidup orang yang hidup dengan HIV / AIDS (ODHA).

Afrika Sub-Sahara memiliki epidemi yang paling serius dari HIV dan AIDS dengan perkiraan 24.700.000 orang hidup dengan HIV, prevalensi 4,7%, dan 1,1 juta orang yang terkait dengan AIDS meninggal pada tahun 2013. Penelitian menunjukkan bahwa hampir 90% dari orang-orang yang dinyatakan positif HIV di Afrika Sub-Sahara melanjutkan untuk mengakses ART dan 76% dari orang-orang yang menggunakan ART telah mencapai penekanan virus, dimana mereka tidak mungkin untuk menularkan virus ke pasangan seksual mereka.

Menurut laporan UNAIDS, prevalensi HIV di Nigeria saat ini adalah 3,2% dan sekitar 210.000 orang meninggal karena penyakit yang terkait dengan AIDS pada tahun 2013. Belum ada pengurangan jumlah kematian tahunan sejak tahun 2005 yang mungkin karena penyediaan ART yang sangat rendah. Saat ini, hanya sekitar 21% dari orang dewasa yang hidup dengan HIV yang menerima pengobatan.

Faktor-faktor yang terkait dengan epidemi HIV di Nigeria antara lain hubungan seksual kemitraan / bersamaa-sama, transaksional dan seks antargenerasi, persepsi tentang risiko yang rendah, layanan tidak efektif dan tidak efisien untuk infeksi menular seksual, dan kurangnya akses dan rendahnya kualitas pelayanan kesehatan.

Penggunaan secara global ART telah memberikan manfaat klinis, secara signifikan mengurangi viral load HIV ke tingkat tidak terdeteksi. Namun dengan penggunaan ART yang membuat penurunan viral load dapat menyebabkan individu-individu untuk percaya bahwa mereka tidak lagi menular. Penatalaksanaan seks aman seperti penggunaan kondom secara konsisten dan benar dan membatasi hubungan seksual dengan satu pasangan yang tidak terinfeksi adalah bagian dari layanan pencegahan yang telah menjadi prioritas dalam perang global melawan HIV / AIDS dan dianjurkan dan didorong di antara ODHA.


Hasil Analisa Penelitian 

Analisa Metode Penelitian

Cross sectional atau Transversal atau studi Prevalensi atau studi potong lintang adalah penelitian yang dilakukan pada satu saat atau satu periode tertentu dan pengamatan obyek studi hanya dilakukan sekali.

Peneliti menggunakan metode cross-sectional dalam penelitian tersebut sangat tepat karena jenis penelitian ini berusaha mempelajari dinamika hubungan-hubungan atau korelasi antara faktor-faktor risiko dengan dampak atau efeknya. Faktor risiko dan dampak atau efeknya diobservasi pada saat yang sama, artinya setiap subyek penelitian diobservasi hanya satu kali saja dan faktor risiko serta dampak diukur menurut keadaan atau status pada saat observasi. Penggunaan cross-sectional dalam penelitian tersebut juga mudah dilakukan dan murah, serta tidak memerlukan waktu follow up.
Namun terdapat kekurangan dalam penggunaan cross-sectional dalam penelitian tersebut diantaranya kurang dapat menggambaran perkembangan atau penularan HIV secara tepat karena tidak adanya followw up, selain itu juga dibutuhkan subyek penelitian yang banyak.

Pada penelitian ini, peneliti lebih mengutamakan responden perempuan dibandingkan laki-laki, karena budaya dalam masyarakat masih memiliki budaya patriarki yang dominan dan masyarakat di Afrika yang cenderung mengesampingkan status kesehatan wanita. Wanita sering dianggap tidak mempunyai peran dalam pengambilan keputusan dalam hubungan seksual dan mungkin ada kekerasan jika seorang wanita ikut mengambil keputusan dalam hubungan seks, seperti menyarankan penggunaan kondom, atau menolak ajakan hubungan seks. Suara yang dibatasi, sikap yang tunduk, dan ketidakberdayaan ekonomi, semua itu adalah hambatan untuk pencegahan HIV.

Dalam penelitian ini, dilakukan juga terhadap responden laki-laki walaupun tidak sebanyak responden perempuan. Faktor risiko utama untuk penularan HIV pada laki-laki secara umum disebabkan karena pada laki-laki lebih memungkinkan untuk memiliki lebih dari satu pasangan seksual dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan.

Oleh karena itu peneliti memilih penelitian ini, karena peneliti ingin mengetahui sejauh mana keberadaan dan kedudukan perempuan di antara laki-laki di Nigeria dan penelitian di lakukan di rumah sakit tersier di Ondo, Nigeria. Yang mengakibatkan penggunaan kondom yang tidak konsisten pada perempuan dan laki-laki lebih cenderung memiliki banyak pasangan seksual. Yang mengakibatkan risiko penularan HIV.


Daftar Pustaka :


Adebayo, Ayodeji., Olayinka S. Ilesanmi, Faith O. Alele (2015) "Risky sexual behavior and associated factors among married people receiving antiretroviral therapy in a tertiary hospitalin Ondo State, Nigeria". ResearchGate. Vol 3, Issue 2, https://www.researchgate.net. Jul-Dec 2015
0 Komentar untuk "Analisa Jurnal Tentang HIV dan AIDS"

Powered by Blogger.
Back To Top